Seringkali
banyak ditemui tulisan “Insha Allah” atau “Insha’ Allah” atau “Insya
Allah”, baik di buku, koran, majalah dll, yang maksudnya pasti adalah
“jika Allah berkehendak”.
Padahal seharusnya tulisan yang benar adalah “in sya’ Allah” (pengucapan Indonesia) atau “in shaa Allah” (pengucapan bahasa Inggris) . Yakni dengan memisahkan kata “in” + “sya’ atau “shaaa”.
Sebab jika kata “in” tersebut ditulis sambung (insya’ atau inshaaa) maka artinya akan berlainan sekali. Yaitu bisa artinya sebuah tulisan, karangan, pembangunan, pendirian atau penciptaan. Bisa jadi kita maksudnya mau bilang “jika Allah berkehendak” tapi karena salah menulis, artinya jadi “membangun/ mendirikan Allah”. Nah lho!
Sebaliknya, jika dipisah dengan benar maka dalam arti bahasa Arab menjadi:
in = jika, apabila, kalo sya’a atau shaaa = berkehendak, berkemauan.
Sumber : TeknoIslam
Padahal seharusnya tulisan yang benar adalah “in sya’ Allah” (pengucapan Indonesia) atau “in shaa Allah” (pengucapan bahasa Inggris) . Yakni dengan memisahkan kata “in” + “sya’ atau “shaaa”.
Sebab jika kata “in” tersebut ditulis sambung (insya’ atau inshaaa) maka artinya akan berlainan sekali. Yaitu bisa artinya sebuah tulisan, karangan, pembangunan, pendirian atau penciptaan. Bisa jadi kita maksudnya mau bilang “jika Allah berkehendak” tapi karena salah menulis, artinya jadi “membangun/
Sebaliknya, jika dipisah dengan benar maka dalam arti bahasa Arab menjadi:
in = jika, apabila, kalo sya’a atau shaaa = berkehendak, berkemauan.
Sumber : TeknoIslam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar