Kamis, 15 Maret 2012

MENUMBUHKAN RASA PERCAYA DIRI


Menumbuhkan kepercayaan diri memang tidak lah mudah, butuh waktu dan proses. Tapi dengan usaha yang sungguh-sungguh, insya Allah kepercayaan diri ini akan dapat ditumbuhkan. Percaya diri adalah keadaan saat kita merasa nyaman tentang diri kita sendiri dan tentu juga penilaian orang lain. Seseorang yang tidak percaya diri biasanya dihinggapi kecemasan, kekhawatiran, dan ketakutan untuk mencoba. Merasa ada yang salah dalam dirinya, tidak diperhitungkan orang lain dan ada perasaan khawatir saat akan melakukan sesuatu. Jadi kalau anda ingin memiliki kepercayaan diri yang tinggi, maka mau tidak mau rasa cemas, khawatir dan ketakutan itu harus dihilangkan. Orang tidak punya kepercayaan diri karena selalu khawatir dengan kemampuan yang dimilikinya. Padahal belum tentu anda tidak mampu melakukannya.
                Kecemasan, rasa takut atau khawatir adalah salah satu bentuk manifestasi naluri mempertahankan diri (gharizatul baqa’). Perasaan ini ada dalam setiap diri manusia, karena merupakan bagian dari penciptaan-NYA yang secara fitri ada bersama keberadaan manusia. Perasaan takut atau cemas akan muncul kalau ada sesuatu yang mempengaruhi seseorang, bisa berupa fisik atau pikiran-pikiran takut salah, gagal, tidak bisa dan sebagainya. Biasanya hal  ini akan muncul saat akan ujian, mengisi sebuah forum kajian, memimpin suatu rapat, berbicara menyampaikan pendapat dst. Pada kondisi-kondisi tertentu, rasa cemas dan takut itu berguna dan bermanfaat, sehingga memang harus ada dan diadakan. Rasa takut terhadap bahaya yang memang membahayakan adalah sesuatu yang bermanfaat dan harus ada. Rasa takut kepada Allah dan adzab-NYA adalah sesuatu yang penting dan harus ada, karena keduanya merupakan pengekang dan penjaga. Di luar itu, semestinya tidak ada kekhawatiran, kecemasan, ketakutan dan semisalnya.
                Orang tua, keluarga, dan teman punya peranan yang penting dalam menumbuhkan kepercayaan diri seseorang. Bagaimanapun seseorang butuh pengakuan, dorongan, dukungan dan penghargaan dari orang lain atas apa yang sudah dilakukannya. Maka, semetinya mereka dapat memberikan respon positif terhadap apa yang anda lakukan. Jika orang tua, teman, dan orang-orang disekitar anda memberikan perhatian, penghargaan, kasih sayang, dorongan dan semua yang bernilai positif, maka kepercayaan diri itu akan tumbuh. Jika itu semua tidak terjadi, maka anda sendiri yang mesti mengupayakannya denga beberapa cara. Membaca buku-buku terkait hal itu, dengan menumbuhkan kepercayaan sosial. Ikutilah berbagai kegiatan keislaman,  datanglah kemajlis-majlis ilmu, melibatkan diri dalam aktivitas dakwah dst. Dengan aktifitas-aktifitas semacam itu anda akan bisa banyak belajar dari orang lain. Jika terbiasa berinteraksi dengan orang. Anda akan belajar mengenal lebih banyak orang, dan sedikit demi sedikit bisa belajar dari mereka. Cobalah lebih mengambil peran dalam kepanitian dan kegiatan semisal dengan itu. Galilah potensi (kemampuan) yang anda miliki dan minati. Dengan kemampuan itu anda bisa tunjukkan bahwa anda juga mampu melakukan sesuatu. carilah teman yang bisa menyemangati anda untuk terus berusaha memperbaiki diri. Berusahalah terus, bersabarlah menikmati proses, jangan mudah menyerah.
                “Orang mukmin yang kuat lebih baik di sisi Allah dan lebih dikasihi daipada orang mukmin yang lemah, sedangkan setiap orang itu mempunyai kebaikannya (imannya), oleh karena itu hendaklah engkau bersungguh-sungguh berusaha memperoleh apa yang memberi manfaat kepadamu, serta hendaklah meminta pertolongan kepada Allah dan janganlah engkau ditimpa sesuatu maka janganlah engkau berkata : “kalaulah aku melakukan itu ini, tentulah akan terjadi begitu begini, tetapi katakanlah : “Allah telah takdirkan, dan apa yang dikehendaki oleh kebijaksanaan-NYA Ia lakukan, karena perkataan “kalau” itu membuka jalan kepada hasutan syaitah.” (HR.MUSLIM)
By. Indahnya-surga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar